URGENSI PSIKOLOGI SOSIAL DALAM
PENGEMBANGAN PSIKOLOGI DA’WAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah
“Psikologi Da’wah”
![]() |
Disusun oleh:
Ade Prasetyo :
210311213
Dosen Pengampu:
Drs. H Muhammad Fuadi,
MA
JURUSAN
TARBIYAH
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dakwah adalah pekerjaan mengkomunikasikan pesan Islam kepada manusia.
Secara lebih operasional, dakwah adalah mengajak atau mendorong manusia kepada
tujuan yang rumusannya bisa diambil dari
Al Qur’an dan Hadits atau dirumuskan oleh da’i sesuai dengan ruang lingkup
dakwahnya. Sebagai peristiwa komunikasi, aktivitas dakwah dapat menimbulkan
berbagai peristiwa di tengah masyarakat yang harmoni, menegangkan dan
kontroversial, bisa juga melahirkan berbagai pemikiran baik yang moderat maupun
yang ekstrim, yang sederhana maupun yang rumit.
Manusia sebagai objek dakwah (mad’u)
individu maupun kelompok memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Begitu juga
da’i ada yang berfikiran sempit dan ada yang luas, da’i tak cukup menguasai
materi dakwah tetapi harus memahami karakteristik mad’u. Oleh karena objek dari
dakwah itu adalah masyarakat sosial maka sejauh mana pentingnya psikologi sosial
bagi seorang da’i.
Di sini pemakalah sedikit menjelaskan terkait dengan judul yaitu pentingya
psikologi sosial dalam pengembangan psikologi da’wah.
B. RumusanMasalah
1. Apakah pengertian psikologi sosial itu ?
2. Bagaimana urgensi psikologi sosial terhadap dakwah ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian psikologi sosial
Psikologi sosial merupakan
perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang dari ilmu
pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang
kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial.
psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku
individu-individu dalam hubungan dengan situasi situasi sosial. [1]
Menurut Baron dan Byrne 2004,
mengemukakan bahwa psikologi sosial adalah cabang psikologi yang berupaya untuk
memahami dan menjelaskan cara berfikir,berperasaan, dan berperilaku individu
yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain.
Selain itu, Myers 2002, memberikan
definisi psikologi sosial sebagai cabang ilmu psikologi yang mempelajari scara
menyeluruh tentang hakikat dan sebab-sebab perilaku individu dalam lingkungan
sosial.[2]
B. Urgensi
psikologi sosial dalam dakwah
Psikologi sosial merupakan landasan
yang memberikan dan mengarahkan psikologi dakwah kepada pembinaan sosialisasi
manusia sebagai objek dakwah karena psikologi sosial mempelajari tentang
penyesuaian diri manusia yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan sosial.
Manusia secara hakiki merupakan
makhluk sosial, sejak lahir ia memerlukan orang lain untuk memenuhi segala
kebutuhannya. Masyarakat sebagai objek dakwah atau sasaran dakwah adalah salah
satu unsur yang penting dalam sistem dakwah yang lain. Masyarakat merupakan
sasaran dakwah (objek dakwah) tersebut meliputi masyarakat dari berbagai segi:
segi sosiologis berupa masyarakat terasing, desa atau kota marginal atau kota
besar, segi structural berupa masyarakat pemerintah dan keluarga. Segi sosio
struktural berupa golongan priyai dan santri. Segi tingkat usia, golongan
anak-anak, remaja dan orang tua. Segi profesi atau pekerjaan : petani, pedagang
dan pegawai dan sebagainya.
Segi sosial-ekonomis berupa orang
kaya dan orang miskin, segi jenis kelamin, pria dan wanita segi masyarakat
khusus berupa ; tuna susila, tuna wisma, tuna karya, narapidana dan sebagainya.
Masyarakat dalam perkembangannya di pengaruhi oleh
berbagai hal diantaranya:
A.
Pengaruh Budaya
Secara umum, kebudayaan meliputi
segala sesuatu yang dihasilkan dari cipta rasa dan karsa manusia yang bersifat
materi (pakaian, Rumah, mobil dan sebagainya) maupun yang bersifat non materil
seperti norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan lain-lain.
Kebudayaan suatu masyarakat dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Faktor Geografis : tempat tinggal
suatu masyarakat seperti pendesaan, pegunungan, perkotaan dan sebagainya.
2. Faktor Keturunan : masyarakat
keturunan adam dan hawa berkembang menjadi miliaran manusia dengan ciri khas
yang berbeda
3. pengaruh dari dunia luar :
perpindahan bangsa ke bangsa lain mengakibatkan budaya asli luntur dan
bercampur.
B. Organisasi
Sosial
Organisasi sosial memiliki pengaruh
yang besar dalam kehidupan manusia sebagai contoh sebuah organisasi keagamaan
yang merupakan sumber nilai, kebiasaan dan kepercayaan dalam lingkup yang lebih
besar, Negara dapat dikatakan sebagai organisasi sosial dimana ia merupakan
sumber dari norma-norma dan nilai bagaimana warganya bersikap dan berperilaku.
Untuk mencapai keberhasilan dalam
pengembangan dakwah maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Diperlukan dakwah dan strategi
yang jitu, sehingga perubahan yang ada akibat dakwah tidak terjadi secara
frontal, tetapi bertahap sesuai bertahap sesuai fitrah manusia.
2. Dakwah islam seharusnya dilakukan
dengan menyejukkan, mencari titik persamaan bukan perbedaan, meringankan bukan
mempersulit, menggembirakan bukan menakut-nakuti.[3]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan
manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial. psikologi sosial
adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu
dalam hubungan dengan situasi situasi sosial.
2. Psikologi sosial merupakan landasan yang memberikan
dan mengarahkan psikologi dakwah kepada pembinaan sosialisasi manusia sebagai
objek dakwah karena psikologi sosial mempelajari tentang penyesuaian diri
manusia yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan sosial.
3. Untuk mencapai keberhasilan dalam pengembangan
dakwah :
a. Diperlukan dakwah dan strategi
yang jitu, sehingga perubahan yang ada akibat dakwah tidak terjadi secara
frontal, tetapi bertahap sesuai bertahap sesuai fitrah manusia.
b. Dakwah islam seharusnya dilakukan
dengan menyejukkan, mencari titik persamaan bukan perbedaan, meringankan bukan
mempersulit, menggembirakan bukan menakut-nakuti.
DAFTAR PUTAKA
Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial, ( Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya 2010)
Sarlito Wirawan, Teori-Teori
Psikologi Sosial, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar