Rabu, 26 Maret 2014

URGENSI PSIKOLOGI SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN PSIKOLOGI DA’WAH



URGENSI PSIKOLOGI SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN PSIKOLOGI DA’WAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Psikologi Da’wah”




 





Disusun oleh:
Ade Prasetyo :       210311213


Dosen Pengampu:
Drs. H Muhammad Fuadi, MA

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dakwah adalah pekerjaan mengkomunikasikan pesan Islam kepada manusia. Secara lebih operasional, dakwah adalah mengajak atau mendorong manusia kepada tujuan yang  rumusannya bisa diambil dari Al Qur’an dan Hadits atau dirumuskan oleh da’i sesuai dengan ruang lingkup dakwahnya. Sebagai peristiwa komunikasi, aktivitas dakwah dapat menimbulkan berbagai peristiwa di tengah masyarakat yang harmoni, menegangkan dan kontroversial, bisa juga melahirkan berbagai pemikiran baik yang moderat maupun yang ekstrim, yang sederhana maupun yang rumit.
 Manusia sebagai objek dakwah (mad’u) individu maupun kelompok memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Begitu juga da’i ada yang berfikiran sempit dan ada yang luas, da’i tak cukup menguasai materi dakwah tetapi harus memahami karakteristik mad’u. Oleh karena objek dari dakwah itu adalah masyarakat sosial maka sejauh mana pentingnya psikologi sosial bagi seorang da’i.
Di sini pemakalah sedikit menjelaskan terkait dengan judul yaitu pentingya psikologi sosial dalam pengembangan psikologi da’wah.


B.     RumusanMasalah
1. Apakah pengertian psikologi sosial itu ?
2. Bagaimana urgensi psikologi sosial terhadap dakwah ?







BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian psikologi sosial
Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial. psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungan dengan situasi situasi sosial. [1]
Menurut Baron dan Byrne 2004, mengemukakan bahwa psikologi sosial adalah cabang psikologi yang berupaya untuk memahami dan menjelaskan cara berfikir,berperasaan, dan berperilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain.
Selain itu, Myers 2002, memberikan definisi psikologi sosial sebagai cabang ilmu psikologi yang mempelajari scara menyeluruh tentang hakikat dan sebab-sebab perilaku individu dalam lingkungan sosial.[2]
B. Urgensi psikologi sosial dalam dakwah
Psikologi sosial merupakan landasan yang memberikan dan mengarahkan psikologi dakwah kepada pembinaan sosialisasi manusia sebagai objek dakwah karena psikologi sosial mempelajari tentang penyesuaian diri manusia yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan sosial.
Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, sejak lahir ia memerlukan orang lain untuk memenuhi segala kebutuhannya. Masyarakat sebagai objek dakwah atau sasaran dakwah adalah salah satu unsur yang penting dalam sistem dakwah yang lain. Masyarakat merupakan sasaran dakwah (objek dakwah) tersebut meliputi masyarakat dari berbagai segi: segi sosiologis berupa masyarakat terasing, desa atau kota marginal atau kota besar, segi structural berupa masyarakat pemerintah dan keluarga. Segi sosio struktural berupa golongan priyai dan santri. Segi tingkat usia, golongan anak-anak, remaja dan orang tua. Segi profesi atau pekerjaan : petani, pedagang dan pegawai dan sebagainya.
Segi sosial-ekonomis berupa orang kaya dan orang miskin, segi jenis kelamin, pria dan wanita segi masyarakat khusus berupa ; tuna susila, tuna wisma, tuna karya, narapidana dan sebagainya.
Masyarakat dalam perkembangannya di pengaruhi oleh berbagai hal diantaranya:
A.     Pengaruh Budaya
Secara umum, kebudayaan meliputi segala sesuatu yang dihasilkan dari cipta rasa dan karsa manusia yang bersifat materi (pakaian, Rumah, mobil dan sebagainya) maupun yang bersifat non materil seperti norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan lain-lain.
Kebudayaan suatu masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Faktor Geografis : tempat tinggal suatu masyarakat seperti pendesaan, pegunungan, perkotaan dan sebagainya.
2. Faktor Keturunan : masyarakat keturunan adam dan hawa berkembang menjadi miliaran manusia dengan ciri khas yang berbeda
3. pengaruh dari dunia luar : perpindahan bangsa ke bangsa lain mengakibatkan budaya asli luntur dan bercampur.
B. Organisasi Sosial
Organisasi sosial memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia sebagai contoh sebuah organisasi keagamaan yang merupakan sumber nilai, kebiasaan dan kepercayaan dalam lingkup yang lebih besar, Negara dapat dikatakan sebagai organisasi sosial dimana ia merupakan sumber dari norma-norma dan nilai bagaimana warganya bersikap dan berperilaku.



Untuk mencapai keberhasilan dalam pengembangan dakwah maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Diperlukan dakwah dan strategi yang jitu, sehingga perubahan yang ada akibat dakwah tidak terjadi secara frontal, tetapi bertahap sesuai bertahap sesuai fitrah manusia.
2. Dakwah islam seharusnya dilakukan dengan menyejukkan, mencari titik persamaan bukan perbedaan, meringankan bukan mempersulit, menggembirakan bukan menakut-nakuti.[3]












BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial. psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungan dengan situasi situasi sosial.
2. Psikologi sosial merupakan landasan yang memberikan dan mengarahkan psikologi dakwah kepada pembinaan sosialisasi manusia sebagai objek dakwah karena psikologi sosial mempelajari tentang penyesuaian diri manusia yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan sosial.
3. Untuk mencapai keberhasilan dalam pengembangan dakwah :
a. Diperlukan dakwah dan strategi yang jitu, sehingga perubahan yang ada akibat dakwah tidak terjadi secara frontal, tetapi bertahap sesuai bertahap sesuai fitrah manusia.
b. Dakwah islam seharusnya dilakukan dengan menyejukkan, mencari titik persamaan bukan perbedaan, meringankan bukan mempersulit, menggembirakan bukan menakut-nakuti.














DAFTAR PUTAKA

Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2010)
Sarlito Wirawan, Teori-Teori Psikologi Sosial, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada )



[1] Sarlito Wirawan, Teori-Teori Psikologi Sosial, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada ), hal. 1
[2] Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2010), hal. 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar