Jumat, 02 Mei 2014

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)



PENGERTIAN TUJUAN MANFAAT PRINSIP KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
"MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS "
  
 

Disusun oleh :

Ade Prasetyo                       : 210311213




JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Semua orang bisa melakukan penelitian karena keahlian di tempat-tempat umum dan berlangsung setiap hari, meskipun demikian banyak yang menghadapi masaah dalam melakukan penelitian.[1]
Salah satu pendekatan pemecahan berbagai masalah dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan adalah pemanfaatan penelitian pendidikan. Namun hal ini dirasakan masih sangat kurang dikarenakan penelitian pendidikan itu dilakukan oleh pakar atau peneliti dari luar dan selain itu di sebabkan karena penyebar luasan hasil penelitian ke kalangan praktisi pendidikan memakan waktu yang sangat panjang.[2]
Sama halnya dengan seorang guru, seorang guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas tidak mungkin tidak akan menemukan masalah. Baik maslah tersebut timbul dari dalam diri seorang guru tersebut atau dari luar dirinya, seperti dari peseta didik tersebut.
Untuk mengatasi masalah-masalah lingkup seorang guru perlu melakukan penelitian lebih mendalam melalui metode dan cara tertentu. Penelitian dengan cara merefleksi diri Guru itu sendiri untuk mengatasi masalah-masalah dalam kelasnya tersebut dengan  Penelitian Tindakan Kelas, singkat PTK. Demikian pemakalah mengemas dalam satu makalah yang menjelaskan Pengertian,Tujuan,Manfaat,Prinsip dan Karakteristik PTK.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Penelitian Tindakan Kelas ?
2.      Apa tujuan Penelitian Tindakan Kelas ?
3.      Apa manfaat Penelitian Tindakan Kelas ?
4.      Apa prinsip Penelitian Tindakan Kelas ?
5.      Apa karakteristik Penelitian Tindakan Kelas ?


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian
Ø   Menurut Prof. Emzir berpendapat dalam bukunya yang berjudul“Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif” Penelitian tindakan, menghadirkan suatu perkembangan bidang penelitian pendidikan yang mengarahkan pengidentifikasian karakteristik kebutuhan pragmatis dari praktisi bidang pendidikan untuk mengorganisasi penyelidikan reflektif ke dalam pengajaran di kelas.[3]
Ø   Menurut Zainal Aqib berpendapat dalam bukunya yang berjudul “Penelitian Tindakan Kelas”. Sebenarnya secara sederhana pengertian tentang PTK sudah bisa dilihat dari namanya. Ada tiga kata pokok yang membentuk pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan dan kelas.
1.         Penelitian
Adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2.         Tindakan
Adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan / rangkaian periode.[4]
3.         Kelas
Adalah sekelompok siswa yang berada dalam waktu, tempat, pelajaran dan guru yang sama.[5]
Ø   Menurut Prof. Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul “Penelitian Tindakan kelas” sesuai dengan pengamatan yang saya baca bahwa pendapat Prof. Suharsimi Arikunto sama dengan pendapat zainal Aqib.[6]
Ø   Menurut pendapat Basuki As’adie dalam bukunya yang berjudul“Desain Pembelajaran Berbasis Penelitian Tindakan Kelas” sesuai seperti yang saya baca dan amati pendapat Basuki As’adie juga sama seperti pendapat Suharsimi Arikunto dan Zainal Aqib.[7]
Ø   Menurut Prof. Wina sanjaya dalam bukunya yang berjudul “Penelitian Tindakan Kelas” ialah PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.[8]
Ø   Perlu di ingat prakata dari (Zubaidi 2000) dalam bukunya Sukidin yang berjudul “Manajemen Penelitian Tindakan Kelas” ialah secara keseluruhan, isi buku merupakan kumpulan hasil pemikiran penulis terdahulu, seperti Mc Niff, Mc Taggart, Hopskin guna memperoleh peningkatan dan pengembangan profesinya (dalam bahasa jawa “Ora rumongso biso, nanging biso rumongso), maksudnya ia selalu menyadari kekurangan dirinya dan kelebihan orang lain dalam arti yang positif.[9]
Ø   Dapat disimpulkan bahwa PTK digunakan untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Setelah seorang guru melakukan refleksi di kelasnya sendiri, guru akan memperoleh umpan balik mengenai hal-hal yang telah direncanakan dan dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga guru dapat membuktikan teori-teori yang telah dilaksanakan dengan keadaan kelasnya, apakah teori-teori yang digunakan sudah sesuai dan cocok dengan situasi dan kondisi kelas.[10] 
B.       Tujuan PTK
Sesuai dengan penelitian tindakan pada umumnya, ada sejumlah tujuan yang ingin dicapai oleh pelaksana PTK. Setidaknya ada tiga tujuan utama dalam PTK menurut Grundy dan Kemmis (1982). Yaitu, peningkatan praktik, pengembangan profesional, dan penigkatan situasi tempat praktek berlangsung.
1.         Peningkatan praktik
Melalui pengkajian masalah yang dirasakan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas, diharapkan PTK dapat meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di kelas. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya guru harus terlibat langsung dari mulai proses perancangan sampai melaksanakan PTK.
2.         Pengembangan profesional
PTK adalah salah satu wahana untuk mengembangkan profesionalitas seorang guru. Melalui PTK guru akan selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuannya dalam pengelolaan proses pembelajaran.
3.         Penigkatan situasi tempat praktik berlangsung
Melalui PTK diharapakan dapat menumbuh kembangkan budaya akademik di lingkugan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.[11]
Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran. Fokus PTK terletak pada tindakan alternatif yang direncanakan oleh pendidik kemudian diujicobakan dan selanjutnya dievaluasi apakah alternatif-alternatif tersebut dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh guru di kelasnya atau tidak. Guru dituntut banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya meningkatkan layanan pembelajaran.[12]
Secara lebih luas, PTK juga merupakan sarana untuk dapat meningkatkan pelayanaan sekolah secara keseluruhan.[13]

C.      Manfaat PTK
Pada pembahasan sebelumnya, sudah dijelaskan terkait dengan pengertian PTK. Dari pengertian tersebut  terdapat tiga komponen yang menjadi objek utama PTK, yaitu siswa/ pembelajaran, guru, dan sekolah. Tiga komponen itulah yang akan menerima manfaat PTK.
1.         Manfaat bagi siswa dan pembelajaran
a.         Melalui PTK dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran
b.        PTK dapat berpengaruh positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa
2.         Manfaat bagi guru
a.         PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tanggungjawab guru.
b.        PTK akan menumbuhkan kepuasan dan rasa percaya diri seorang guru untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya.
c.         Memotivasi pendidik lain untuk melakukan penelitian yang lebih dari penelitian yang telah dilakukan guru pelaksana PTK
d.        Mendorong guru untuk memiliki sikap profesional.
e.         Guru akan selalu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.         Manfaat bagi sekolah
Jika guru-guru disuatu sekolah memiliki sikap profesionalitas yang tinggi, kreatif dan inofatif, maka terbuka kesempatan bagi sekolah yang bersangkutan untuk maju dan berkembang.[14]
Menurut Zainal Aqib, yang di perkuat dengan pendapat Sadikin dan Basuki As’adie berpendapat dalam bukunya, yang saya kutip Manfaat PTK ialah :
1.      Inovasi pembelajaran
2.      Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, dan
3.      Peningkatan profesionalisme guru.[15]

D.      Prinsip PTK
Menurut Hopkins, ada enam prinsip dalam penelitian tindakan kelas yaitu sebagai berikut:
1.         Pekerjaan utama guru adalah mengajar, maka apapun metode PTK yang diterapkan seharusnya tidak menggu komitmennya sebagai pengajar.
2.         Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.
3.         Metodologi yang digunakan harus realiabel, sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi di kelasnya, serta memperolah data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakan.
4.         Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang merisaukan, dan bertolak dari tanggungjawab profesional.
5.         Dalam menyelenggarakan PTK guru harus bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan denggan pekerjaannya.
6.         Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan class room exerding perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melainkan perspektif misi sekolah secara keseluruhan.[16]


E.     Karakteristik PTK
PTK berbeda dengan penelitian formal (kovensional) pada umumnya. PTK memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut,

Masalah yang diteliti adalah masalah riil atau nyata yang muncul dari sduniakerja peneliti atau yang ada dalam kewenangan atau tangggungjawab peneliti.
2.         Problem solving oriented
PTK yang dilakukan oleh guru dilakukan sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh seorang guru dalam PBM di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment)tertentu sebagai upaya menyempurnakan proses pembelajaran di kelasnya.
3.         Improvement oriented
PTK dilaksanakan dalam kerangka memperbaiki atau meningkatkan mutu PBM yang dilakukan oleh seorang guru di kelasnya.
4.         Cyclical
PTK menggunakan empat tahapan berulang (siklus) dalam pelaksanaannya. Yaitu, perencanaan tindakan, melakukan tindakan, pengamatan atau observasi dan analisis atau refleksi.
5.         Action oriented
Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas. Jadi tindakan dalam PTK digunakan sebagai alat atau cara untuk memperbaiki masalah dalam PBM yang dihadapi guru di kelas.
6.         Pengkajian terhadap dampak tindakan
Dampak tindakan yang dilakukan harus dikaji, apakah sudah sesuai dengan tujuan atau belum. Dengan melihat sisi positif dan negatif dari tindakan yang dilakukan.
7.         Specifics contextual
Permasalahan dalam PTK yang bersifat spesifik kontekstual dan situasional sesuai dengan karakteristik siswa dalam kelas tersebut.



8.         Partisipatory (collaborative)
PTK dilaksanakan secar kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. Jadi dalam PTK perlu ada partisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai pengamat. Hal ini diperlukan untuk mendukung objektifitas hasil dari PTK. 
9.         Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
Sebenarnya seorang guru sering melakukan refleksi tanpa disadari. Refleksi adalah merenungkan apa yang sudah kita kerjakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam refleksi banyak hal yang harus dilakukan, mulai dari mengevaluasi tindakan sampai memutuskan apakah maslah itu tuntas atau perlu tindakan lain dalam siklus berikutnya.[17]
Disamping karakteristik tersebut, ada prinsip PTK yang perlu diperhatikan. PTK memiliki tika ciri pokok, yaitu:

1.         Inkuiri Reflektif
PTK berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi guru di kelas, jadi penelitian didasarkan pelaksanaan tugas dan pengambilan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
2.         Kolaboratif
Upaya perbaikan proses dan asil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti, melainkan peneliti harus berkolaborasi dengan pihak lain yang berkaitan.
3.         Reflektif
PTK lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian.[18]



10.   
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Ø   Dapat disimpulkan bahwa PTK digunakan untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Setelah seorang guru melakukan refleksi di kelasnya sendiri, guru akan memperoleh umpan balik mengenai hal-hal yang telah direncanakan dan dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga guru dapat membuktikan teori-teori yang telah dilaksanakan dengan keadaan kelasnya, apakah teori-teori yang digunakan sudah sesuai dan cocok dengan situasi dan kondisi kelas
Ø   Tiga tujuan utama dalam PTK menurut Grundy dan Kemmis (1982). Yaitu :
1. Peningkatan praktik
2. Pengembangan profesional, dan
3. Penigkatan situasi tempat praktek berlangsung.
Ø   Tiga komponen yang menjadi objek utama PTK, yaitu siswa/ pembelajaran, guru, dan sekolah. Tiga komponen itulah yang akan menerima manfaat PTK.
A.           Manfaat bagi siswa dan pembelajaran
a.       Melalui PTK dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran
b.      PTK dapat berpengaruh positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa
B.            Manfaat bagi guru
c.       PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tanggungjawab guru.
d.      PTK akan menumbuhkan kepuasan dan rasa percaya diri seorang guru untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya.
e.       Memotivasi pendidik lain untuk melakukan penelitian yang lebih dari penelitian yang telah dilakukan guru pelaksana PTK
f.       Mendorong guru untuk memiliki sikap profesional
g.      Guru akan selalu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
C.            Manfaat bagi sekolah
Jika guru-guru disuatu sekolah memiliki sikap profesionalitas yang tinggi, kreatif dan inofatif, maka terbuka kesempatan bagi sekolah yang bersangkutan untuk maju dan berkembang.

Ø       Menurut Hopkins, ada enam prinsip dalam penelitian tindakan kelas.
Ø       PTK berbeda dengan penelitian formal (kovensional) pada umumnya.


B. Saran
Terimakasih saya ucapkan kepada orang tua saya yang selalu mendukung dalam segala aktifitas
Terimakasih kepada petugas perpustakaan dan teman teman ku semua sehingga tersusun makalah saya dengan baik.
Apabila terdapat kekurangan alangkah baiknya apabila kita saling melengkapi.
Akhirnya, Apabila ada kurang dan lebih saya mohon maaf yang sebesar besarnya, karena semua kelebihan datangnya dari Allah SWT, Terimakasih
DAFTAR PUSTAKA

Al-As’adie, Basuki. Desain Pembelajaran Berbasis penelitian Tindakan Kelas (Ponorogo: Stain Ponorogo  Press, 2009)
Aqib, Zainal. Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: CV. Yrama Widya, 2007)
Arikunto, Suharsimi dkk. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011)
Daryanto. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah (Yogyakarta: Gava Media, 2011)
Emzir
. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011)
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008)
Mulyasa. Penelitian Tindakan Sekolah (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2010)
Paket 4. Penelitian Tindakan Kelas: Tujuan dan Bidang kajian Penelitian Tindakan Kelas, LAPIS PGMI.
Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009)
Sukidin dkk., Manajemen Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Insan Cendekia, 2010)




[1] Mulyasa, Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),hal.09
[2] Basuki As’adie, Desain Pembelajaran Berbasis Penelitian Tindakan Kelas (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2009), hal. 02   
[3] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 233
[4] Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: CV. Yrama Widya, 2007), hal. 12
[5] Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah (Yogyakarta: Gava Media, 2011), hal. 14
                [6] Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), hal.2-3
[7] Basuki As’adie,Desain Pembelajaran berbasis penelitian Tindakan Kelas (Ponorogo: STAIN Press, 2009), hal.03
[8] Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hal. 26
[9] Sukidin dkk,  Manajemen Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Insan Cendekia,2002), hal.01
[10] Ibid. hal. 15
[11] Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hal. 31-32
[12] Basuki Al-As’adie, Desain Pembelajaran Berbasis penelitian Tindakan Kelas (Ponorogo: Stain Ponorogo  Press, 2009), hal. 17-18
[13]  Paket 4, Penelitian Tindakan Kelas:  Tujuan dan Bidang kajian Penelitian Tindakan Kelas, LAPIS PGMI hal 8
[14] Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitian Tindakan Sekolah (Yogyakarta: Gava Media, 2011), hal.17-19
[15] Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: CV. Yrama Widya, 2007), hal.18
[16] Ibid.  hal.17

[17] Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 58-63
[18] Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 110-111

Tidak ada komentar:

Posting Komentar