Jumat, 12 September 2014

LAPORAN KPM BERBASIS (PAR) PARTICIPATORY ACTION RESEARCH



LAPORAN AKHIR
KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT BERBASIS PARCIPATORY ACTION RESEARCH  (PAR)
Dsn. SURU, Ds. PLUNTURAN, Kec. PULUNG, Kab. PONOROGO



 






Disusun oleh :
Kelompok  XI 

DPL    : Retno Widyaningrum, M. Pd

Nama anggota
  1.
M. Najammudin A.
210211034
MU
Ketua
  2.
Ade Prasetyo
210311213
TB
Wakil ketua
  3.
M. Bahrul Ilmi
210511101
TA
Sekretaris I
  4.
Iin Inayatussalamah
210311128
TB
Sekretaris II
  5.
Luluk Ida Wati
210611069
PG
Bendahara I
  6.
Devi Ristiana
210911080
TI
Bendahara II
  7.
Yuana Novia E.
210311045
TB
Sie pendidikan (koord)
  8.
Siti Karomah N.
210511104
TA
Sie pendidikan
  9.
Usman Zainuddin
210411004
TH
Sie keagamaan (koord)
10.
Umi Mahmudah
210411005
TH
Sie keagamaan
11.
Sofa Renaldi
210111018
AS
Sie kemasyarakatan (koord)
12.
Uswatun Khasanah
210310162
MU
Sie kemasyarakatan
13.
Tri Hajuni
210611142
PG
Sie kepemudaan (koord)
14.
Farid Ismawan
210311141
TB
Sie perkap dekdok (koord)
15.
Ikhda Lidiana
210111046
AS
Sie perkap dekdok
                                                                                               
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
TAHUN 2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
PENGESAHAN

            Laporan kegiatan ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo tahun 2014 yang dilaksanakan di Dusun Suru Desa Plunturan  Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo, pada tanngal 6 Agustus s.d. 5 September 2014.

Disahkan pada : 5 September 2014
Di Desa Plunturan
Dosen Pembimbing Lapangan





Retno Widyaningrum, M. Pd
NIP. 197010122000032001
Ketua Kelompok





Moeh. Najammudin Amsah
NIM. 210211034

Mengesahkan,

Ketua Panitia,





M. Harir Muzakki, M.H.I
NIP. 197711012003121001
Kepala Desa Plunturan,





_______________________


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt. atas rahmat, taufiq dan hidayah yang selalu dilimpahkanNya, menaungi segala aktifitas kita. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Sang Nabi pembawa risalah kebenaran, Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Amin.
Penulisan laporan ini terselesaikan dengan adanya bantuan dari pelbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan ucapan banyak terimakasih kepada:
1.    Drs. Hj. Siti Maryam Yusuf, M.Ag, selaku ketua STAIN Ponorogo
2.    Bapak M. Harir Muzakki, M.H.I, selaku ketua panitia pelaksana kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) 2014 STAIN Ponorgo
3.    Ibu Retno Widyaningrum, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok XI, yang telah membimbing dan mengarahkan selama KPM 2014
4.    Bapak Dwi Bintoro, ST, selaku kepala Desa Plunturan
5.    Bapak Yahudi, selaku kepala Dusun Suru
6.    dan pihak-pihak lain yang belum tersebut namanya yang turut serta membantu kesuksesan KPM ini.
Dengan iringan do’a, semoga amal baik mereka diterima disisi Allah swt. dan mendapat balasan yang lebih baik lagi dariNya. Semoga laporan ini bisa memeberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Amin.

Ponorogo, 05 September 2014

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN COVER …………………………………………………………      i
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………     ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..       iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….       iv
BAB I   :    PENDAHULUAN ……………………………………………….       1
                   A. Gambaran Umum Desa Plunturan Kec. Pulung ………………       1
                   B. Tokoh Masyarakat Yang Berpengaruh ……………………….       11
BAB II  :    PROSES KEGIATAN ……………………………………………      15
                   A. Alur Teknik PAR ……………………………………………..       15
                        1.  Mapping ……………………………………………………       15
                        2.  Transector ………………………………………………….       16
                        3.  Alur Sejarah (Time Line) …………………………………..       16
                        4.  Kalender Musim ……………………………………………       16
                        5.  Diagram Venn ………………………………………………      16
                        6.  Trend and Change ………………………………………….       17
                   B. Perumusan Masalah ……………………………………………       17
                        1.  Pohon Masalah dan Harapan ………………………………       17
                        2.  Matrix Ranking …………………………………………….       18
                   C. Proses Dijalankan ……………………………………………..       18
                        1.  Perencanaan Lapangan …………………………………….       18
                        2.  Proses Aksi …………………………………………………       19
BAB III     :    HASIL DAN DAMPAK ………………………………………… 20
                   A. Hasil Yang Dicapai ……………………………………………       20
                   B. Dampak Perubahan Yang Terjadi …………………………….       21
                   C. Tanggapan Dari Masyarakat ………………………………….       22
BAB IV     :    KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……………………….. 25
                   A. Refleksi ………………………………………………………..       25
                   B. Rencana Tindak Lanjut ………………………………………..       26
                   C. Rekomendasi …………………………………………………..       27

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Gambaran Umum Desa Plunturan Kecamatan Pulung
1.    Sejarah Desa
Desa Plunturan berawal dari dua orang pendatang dari kerajaan Mataram, yang bernama Satariman dengan abdi kinasih yang bernama Suto Menggolo Kurang lebih abad 16 pada masa pemerintahan Browijoyo terakhir. Pada waktu itu desa plunturan masih berupa hutan belantara. Mereka membabat hutan belantara menjadi desa. kedua orang tersebut menyiarkan agama Islam dam mendirikan pesantren. Lambat laun pesantren tersebut memiliki banyak pengikut sehingga ikut membantu membabat hutan dan mempercepat terjadinya pedesaan. pesanternnya berkembang dan akhirnya membuat tempat ibadah dengan berkembangnya pesantren yang dipimpin kedua orang tersebut. Karena itu, banyak tokoh yang iri, sehingga tokoh-tokoh yang iri tersebut mengancam akan berbuat jahat kepada orang tersebut. orang-orang yang iri selalu merekayasa untuk menghancurkan kedua tokoh tersebut dengan senjata tajam, senjata benda tumpul untuk menyerang kedua tokoh tersebut yang akhirnya senjata tersebut bisa dipegang oleh keduanya, yang akhirnya senjata bisa dipluntur dan orang jahat tersebut menyerah kepada kedua tokoh tersebut. Kejadian tersebut adalah terakhir kalinya bagi orang-orang yang mau berbuat jahat. Untuk itu kedua tokoh mengambil kesimpulan, orang akan berbuat jahat karena kesaktian tokoh mereka yang akan berbuat jahat membatalkan niatnya. [1]
Dan kesaktian kedua tokoh tersebut di atas, senjata tajam maupun senjata tumpul dan senjata tersebut bisa dipegang dan dipluntur kedua tokoh di atas. Untuk itu senjata orang yang berbuat jahat luntur dipluntur, yang akhirnya karena kesaktian kedua tokoh tersebut menemukan desa Plunturan.
Setelah itu, desa sudah dinamakan desa Plunturan dan pesantren berjalan dengan keadaan aman. Kemudian, Si Suto Menggolo diangkat menjadi bekel / lurah. Sedangkan, Kyai Satariman meneruskan perjalanan babat hutan ke wilayah utara. Babatan tersebut dinamakan desa Kesugihan diteruskan ke desa Serag.[2]
Adapun penamaan dusun Suru sendiri didasarkan ketika utusan dari Prabu Brawijaya tersebut beristirahat dalam melakukan babat Desa Plunturan. Dalam waktu istirahat itu mereka mencari air untuk diminum. Karena tidak ada tempat air minum maka mereka menggunakan daun suru sebagai tempat untuk mengambil air sungai untuk kemudian diminum. Pemanfaatan daun suru sebagai tempat air minum inilah yang kemudian dijadikan nama dusun Suru.[3]
Desa Plunturan telah mengalami beberapa pergantian kepala desa. Akan tetapi  yang Termuat dalam Buku Panduan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa(RPJMDS), hanya kapala desa yaitu: Pertama, Sumorejo pada tahun 1950-1968. Kedua, Bhikan Gondo Wiyono Pada tahun 1968-2006. Ketiga, Dwi Bintoro, ST pada tahun 2007-Sekarang.[4]
Berdasarkan informasi dari Bapak Yahudi, desa Plunturan terdiri dari empat dusun, yaitu:
a.              Dukuh Krajan
b.             Dukuh Cabeyan
c.              Dukuh Suru
d.             Dukuh Gadungan[5]
2.           Keadaan wilayah desa Plunturan
Luas wilayah Desa Plunturan sekitar 346,182 Ha, sedangkan Dusun Suru merupakan salah satu Dusun dari Desa Plunturan dengan luas kurang lebih 96,7 Ha, yang mempunyai kondisi geografis sebagai berikut:
ORBITASI
Jarak ke Kecamatan
3,5 Km
Lama Tempuh ke Kecamatan
0,25 Jam
Jarak ke Kabupaten
20,5 Km
Lama Tempuh ke Kabupaten
0,5 Jam

Dusun Suru merupakan daerah dataran tinggi di Kecamatan Pulung. Dan merupakan salah satu dusun di desa Plunturan yang mengakami masalah air. Secara geografis dusun ini terletak sekitar 20,5 Km dari pusat kota Ponorogo. Adapun yang menjadi batas-batas wilayah Dusun Suru adalah sebagai berikut:[6]
a.         Sebelah utara berbatasan dengan           : Dusun Krajan
b.        Sebelah selatan berbatasan dengan        : Desa Wotan
c.         Sebelah barat berbatasan dengan           : Dusun Gadungan
d.        Sebelah timur berbatasan dengan          : Dusun Cabean
Sedangkan batas Wilayah Desa Plunturan adalah sebagai berikut :
a.         Sebelah Utara berbatasan dengan          : Desa Sugihan
b.        Sebelah Selatan berbatasan dengan       : Desa Wotan
c.         Sebelah Barat berbatasan dengan          : Desa Pomahan
d.        Sebelah Timur berbatasan dengan         : Desa Munggung[7]
3.    Tata Pemerintahan
Adapun susunan perangkat Desa Plunturan Dusun Suru sebagai berikut:
a.         Kepala Desa                   : Dwi Bintoro S.T
b.        Kepala Dusun                : Yahudi
c.         Ketua RW I                   :  Pawito
1)        RT I                                    : Edi Harianto
2)        RT II                       : Pono
3)        RT III                     : Yatimun
4)        RT IV                     : Yateno
d.        Tokoh Agama RW I  
1)        Naji
2)        Jarianto 
3)        Dari suwarno
e.       Ketua RW II                  : Gunaji
1)        RT I                        : Parmo
2)        RT II                       : Sumiran
3)        RT III                     : Misnianto
4)        RT IV                     : Kateni
f.       Tokoh Agama RW II :
1)      Munawar
2)      Suyatno
g.      BPD
1)        Ahmadi
2)        Sarni (RW I)
3)        Purnani
h.      Jogoboyo           : Sucipto[8]